KabarNusra.com – Dua penonton di Stadion Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditahan oleh polisi setelah memukul wasit selama pertandingan antara Persamba Manggarai Barat dan Persada Sumba Barat Daya (SBD) pada Minggu, 16 Maret 2025. Menurut Kepala Polres Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, kedua penonton tersebut diamankan di Polresta Kupang Kota.
Dua penonton sepak bola di Stadion Oepoi, Kota Kupang, ditahan oleh polisi setelah memukul wasit selama pertandingan El Tari Memori Cup (ETMC) XXXIII, liga IV zona Provinsi NTT. Pertandingan ini merupakan bagian dari Liga 4 Nusa Tenggara Timur 2024-2025, yang diikuti oleh 32 tim sepak bola dan diselenggarakan oleh Asprov PSSI NTT.
Menurut Kepala Polres Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, aksi pemukulan wasit terjadi selama pertandingan El Tari Memori Cup (ETMC) XXXIII antara Persamba Manggarai Barat dan Persada SBD. Pertandingan tersebut berlangsung imbang dengan skor 2-2.
Insiden itu terjadi ketika seorang pemain Persamba dijatuhkan di kotak penalti pada menit ke-94. Wasit Aloysius Ahonai dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kemudian memberikan kartu merah kepada pemain Persada yang melakukan pelanggaran. Keputusan wasit ini memicu protes dari pemain Persada, yang berujung pada aksi pemukulan terhadap wasit.
Setelah keputusan wasit memberikan kartu merah kepada pemain Persada, tim Persada melakukan protes dengan meninggalkan lapangan selama lebih dari 10 menit. Panitia kemudian memberikan peringatan dengan memberikan waktu 5 menit bagi tim Persada untuk kembali ke lapangan. Jika tidak, maka dianggap mengundurkan diri.
Meskipun tim Persada akhirnya kembali ke lapangan, mereka tetap menolak untuk melanjutkan pertandingan dengan menerima penalti. Akhirnya, wasit memutuskan untuk mengakhiri pertandingan dengan meniup peluit panjang yang bertepatan dengan selesainya waktu pertandingan 2×45 menit.
Setelah wasit memutuskan untuk mengakhiri pertandingan, situasi di lapangan menjadi semakin tidak terkendali. Wasit berlari keluar lapangan untuk menghindari kemarahan pemain Persada yang mengejarnya dari belakang.
Saat wasit mencapai pintu keluar, dua penonton yang berdiri di sana langsung memukulnya. Petugas keamanan beserta Polisi yang bertugas disana segera mengamankan dua pelaku tersebut.
Selain itu, beberapa fasilitas dalam stadion juga dirusak oleh penonton yang marah. Insiden ini menunjukkan bahwa kekerasan dan tindakan tidak sportif masih menjadi masalah dalam dunia sepak bola PSSI NTT.
Tetap pantau KabarNusra.com untuk berita terbaru seputar Kabupaten Kupang dan wilayah sekitarnya.