Jembatan Termanu Putus, Warga Amfoang Terisolir oleh Hujan Deras

Jembatan Termanu Putus, Warga Amfoang Terisolir 

KabarNusra.com – Jembatan Termanu di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hancur akibat derasnya hujan sejak dini hari Kamis, 30 Januari 2025. Hujan mengguyur tanpa ampun, menggiring arus sungai yang menyerang struktur jembatan, sehingga membuat jembatan vital ini tak bertahan.

Yabes, narasumber yang hadir di lokasi, dengan tegas menyatakan bahwa runtuhnya jembatan Termanu telah memutus akses transportasi dari empat kecamatan, yaitu Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur. “Kami benar-benar terpojok. Akses darat ke Kupang sudah terputus total. Satu-satunya harapan kami kini hanyalah mengandalkan jalur laut,” ujarnya kepada media pada Sabtu, 1 Januari 2025.

Baca Juga  Wakil Wali Kota Kupang Jajaki Kerja Sama dengan Wamen UMKM untuk Dorong Wirausaha Milenial

Dalam keterangan lebih lanjut, Yabes mengungkapkan bahwa arus deras sungai dan banjir bandang telah merusak fondasi jembatan. Ia menambahkan, “Jembatan itu sudah terlihat miring sejak tadi, dan akhirnya arus sungai menghancurkan struktur penyangga sehingga jembatan ini terlepas.” Kejadian ini memaksa pihak berwenang untuk segera mengerahkan tim evaluasi dan penanganan bencana guna memulihkan konektivitas transportasi bagi warga yang kini terisolir.

Kehancuran jembatan ini berdampak luas. Warga dari empat kecamatan kini harus menghadapi keterbatasan akses, yang dapat menghambat distribusi barang dan mobilitas masyarakat. Sementara itu, pihak terkait tengah menyusun strategi evakuasi dan alternatif transportasi guna mengurangi dampak krisis yang melanda.

Baca Juga  PDAM Kabupaten Kupang Terancam Kolaps: Tunggakan Rp 29 Miliar, Manajemen Bermasalah

Kejadian ini menegaskan kembali pentingnya kesiapan infrastruktur menghadapi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah didorong untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki jembatan serta infrastruktur lainnya agar tidak rentan terhadap bencana alam di masa mendatang.

Dalam situasi yang genting ini, semangat gotong royong dan respons cepat menjadi kunci utama. Berbagai pihak kini bersinergi untuk menanggulangi bencana, memastikan bantuan segera tiba, dan mengembalikan keseimbangan akses transportasi demi kesejahteraan masyarakat Amfoang dan sekitarnya.

Tetap pantau KabarNusra.com untuk berita terbaru seputar Kabupaten Kupang dan wilayah sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *