Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) melantik 18 Dokter Baru

KUPANG – 4 Februari 2025

KUPANG – Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) pada awal tahun 2025 ini melantik 18 dokter baru yang dikukuhkan dalam acara Pengangkatan Sumpah dan Pelantikan Dokter XLIII pada Selasa (04/02/2025).

Kedelapan belas dokter yang baru dilantik tersebut antara lain dr. Gloria Harpazo Lai, S.Ked, dr. Rambu Hana Pandarangga, S.Ked, dr. Putri Amelinda Lubalu, S.Ked, dr. Lidya Lyke Sonbait, S.Ked, dr. Merizaputri Wihelmina Kotta, S.Ked, dr. Bintang Musa Bessie, S.Ked, dr. Gilberth Umbu Kaledi Sagabulang, S.Ked, dr. Rosina Wiwin So’o, S.Ked, dr. Clarensius Giovani Boni Kefi, S.Ked, dr. Vinsensius Idelfonus Fence Masu, S.Ked, dr. Lorenza Aurelia Eli Abatan, S.Ked, dr. Dania Ekasanti Maryono Seran, S.Ked, dr. Maria Klaudia Redlich Galut, S.Ked, dr. Stevania Vicenisia Nau, S.Ked, dr. Irwanda Vinarti Saputri Tegu, S.Ked, dr. Anggi Rahmadinah Susilowati, S.Ked, dr. Juniar Sanjar Fajareni, S.Ked, dan dr. Putu Dinda Pramesti, S.Ked.

Dalam kesan dan pesan yang disampaikan salah satu perwakilan dokter baru yang diambil sumpahnya, dr. Putu Dinda Pramesti menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan mereka, termasuk seluruh jajaran pimpinan dan staf FKKH, orang tua, dan tidak lupa, rekan sesama dokter.

“Terima kasih atas ilmu, bimbingan, dan inspirasi yang telah diberikan. Kepada keluarga yang telah menjadi sumber kekuatan dan dukungan, kami haturkan rasa syukur yang tak terhingga dan kepada rekan-rekan sejawat, ketahuilah bahwa perjalanan panjang ini menjadi sangat berarti karena kita menjalaninya bersama-sama. Semoga sumpah yang baru diikrarkan dapat dijaga dengan penuh kesungguhan hati, memahami maknanya, dan menjadikannya pedoman dalam setiap langkah ke depan demi kebaikan sesama,” ucapnya dengan penuh haru.

Baca Juga  Pj. Wali Kota Dorong Penguatan Bahasa dan Sarana Sekolah di SMP N 12 dan TK-SD Tunas Gloria

Herman Abatan selaku perwakilan orang tua dokter baru menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam setiap proses pembelajaran anak-anak mereka selama menempuh pendidikan hingga pada akhirnya dapat dikukuhkan menjadi dokter. “Berkat bantuan semua pihak, anak-anak kami boleh dibina, dididik, dan dilatih untuk mengembangkan profesi yang mulia ini. Melalui para dosen anak-anak kami dipahat dan diasah untuk menjadi pelayan masyarakat yang memiliki kompetensi, totalitas, komitmen, dan loyalitas yang tinggi,” ungkapnya.

Selain terima kasih, Herman Abatan juga menyampaikan 4 (empat) hal kepada para dokter baru tersebut, yakni skill, mindset, attitude, dan karakter. “Pakailah itu untuk hidup, jadilah pelayan yang berintegritas, jadilah dokter yang empati dan simpati, hadirkan selalu solusi cerdas, dan harapan baru bagi mereka yang Lelah, yang letih lesuh dan berbeban berat,” pesannya.

Ketua PDUI Cabang Nusa Tenggara Timur, dr. Yudith M. Kota, M.Kes dalam sambutannya memberikan beberapa pesan kepada kedelapan belas dokter baru dilantik tersebut agar bekerja secara profesional dan patuh pada aturan yang berlaku. “Saat bekerja nanti, berlakulah profesional. Jangan menjadi dokter yang memberikan resep tanpa pemeriksaan terlebih dahulu. Kita juga harus mengetahui regulasi dan aturan karena kita terikat dengan aturan yang berlaku di negara ini,” ujarnya.

Baca Juga  Undana Raih Peringkat 72 di Indonesia Versi Edurank 2024, Satu-Satunya dari NTT

Menjaga attitude; ramah, sopan, menghargai teman sejawat, bekerja sama dengan baik dalam tim menjadi poin selanjutnya yang disampaikan dr. Yudith. “Perlakukanlah pasien sebagaimana kita ingin diperlakukan karena orang yang kita layani adalah orang yang datang dalam keadaan sakit. Secara psokologis mereka gampang tersinggung,” lanjutnya. Poin terkahir, beliau berpesan untuk terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ilmu. “jangan puas dengan apa yang ada karena ilmu terus berkembang setiap saat,” tutur dr. Yudith menutup sambutannya.

Senada dengan apa yang disampaikan dr. Yudith sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur, dr. Stefanus Dhe Soka, Sp.B menekankan pentingnya memberikan stadar keilmuan tertinggi yang dimiliki dalam pelayanan dengan selalu meng-upgrade diri dan pengetahuan yang dimiliki. “Saat ini ada program Biomedical Genome Science Initiative (BGSi) yang mengajarkan kita untuk memberikan pengobatan yang lebih presisi kepada pasien,” pungkasnya.

Baca Juga  Skandal Seleksi PPPK: Guru di NTT Diduga Langgar Prosedur Administrasi

Di tempat terakhir, Rektor Undana, Prof. Dr. drh.Maxs U. E. Sanam menekankan akan pentingnya menjaga etika dan integritas, “etika dan integritas adalah harga mati, bahkan etika dan moral berada di atas hukum yang berkaitan langsung dengan nurani,” tuturnya.

Kepemimpinan dan kerja sama menjadi hal selanjutnya yang ditekankan. “Kerja sama ini yang kadang sulit. Ego diagnostiknya begitu kuat sehingga tidak bisa diintervensi yang dapat membawa pada ranah yang lain”. Belajar sepanjang hayat. “Dokter harus update dengan perkembangan yang ada terutama yang berkaitan dengan telemedicine”. Poin terakhir adalah peduli pada kesehatan mental. “Jangankan dosen, data kami menunjukkan banyak mahasiswa banyak mengalami persoalan mental,” sebut Prof. Maxs.

🌐Tetap pantau KabarNusra.com untuk berita terkini dan kebijakan nasional.

✍️und

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *